Kognisi (cognition) adalah istilah yang mengacu pada proses mental yang terlibat dalam memperoleh pengetahuan dan pemahaman. Kognisi mencakup berbagai proses mental yang berkaitan dengan perolehan, penyimpanan, manipulasi, dan pengambilan informasi. Kognisi dapat dipisahkan menjadi beberapa fungsi yang berbeda, tergantung pada sirkuit otak dan neuromodulator tertentu.

Proses yang melibatkan kognisi disebut proses kognitif. Di dalam proses itu termasuk berpikir, mengetahui, mengingat, menilai, dan memecahkan masalah. Proses kognitif merupakan fungsi tingkat yang lebih tinggi dari otak dan mencakup bahasa, imajinasi, persepsi, dan perencanaan.

Afek (affect) adalah istilah yang mengacu pada pengalaman yang mendasari perasaan, emosi, atau suasana hati (mood). Afek mencakup setiap pengalaman perasaan atau emosi, mulai dari penderitaan hingga kegembiraan, dari sensasi perasaan yang paling sederhana hingga yang paling kompleks, dan dari reaksi emosional yang paling normal hingga yang paling patologis atau menyimpang. Dua kutub afek sering digambarkan dalam istilah afek positif atau afek negatif. Baik suasana hati maupun emosi dianggap sebagai keadaan afektif. Seiring dengan kognisi dan konasi, afeksi adalah salah satu dari tiga komponen pikiran yang diidentifikasi secara dalam perbendaharaan psikologi tradisional.

Well-being atau kebahagiaan adalah keadaan senang, gembira dan puas, dengan tingkat kesusahan yang rendah, kesehatan fisik dan mental yang baik secara keseluruhan, pandangan dan kualitas hidup yang baik. Well-being merupakan perpaduan perasaan baik dan keberfungsian psikososial yang efektif. Laboratorium ini memadankan well-being dengan “kebahagiaan” dalam Bahasa Indonesia. Menurut KBBI, kebahagiaan adalah kesenangan dan ketenteraman hidup (lahir batin); keberuntungan; kemujuran yang bersifat lahir batin. Kandungan pengertian kebahagiaan ini setara dengan pengertian well-being dalam bahasa Inggris.